CoverMongondow, Crime – Lagi-lagi kesiapan keselamatan kerja untuk para pekerja dan warga sekitar tempat pekerjaan tidak Safety, kali ini kecalakaan kerja dialami oleh Maulana Bayu Mokodompit (11) selaku warga Kelurahan Kotobangon, Kotamobagu Timur, Kota Kotamobagu saat bermain di lokasi jembatan sementara yang terletak di Jalan Siliwangi.
Akibatnya, bocah yang barusan terdaftar di SMPN 5 Kotamobagu, harus mengalami patah tulang kaki bagian kanan.
Kepada sejumlah awak media Ibu korban, Nurlena Ligawa (49), menceritakan kronologi yang menimpa putranya.
Menurut Nurlena, kejadian itu terjadi pada Senin (01/07/19), sekira pukul 16.00 WITA.
“Usai Shalat Ashar, seorang warga mendatangi rumah kami, dan menyampaikan Bayu (Anak saya), jatuh dijembatan,” kata Nurlena menceritakan kejadian awal yang dialami putranya, Minggu (07/07/19) malam.
Lanjut Nurlena, akibat kejadian tersebut, kaki kanan putranya patah.
Di singgung penyebab hingga putranya terperosok ke dalam galian proyek jembatan sedalam 2 meter itu, Nurlena menyampaikan, mereka sedang bermain.
“Anak saya dan teman-temannya sedang bermain di lokasi proyek jembatan itu, saat itulah dia (Bayu) terpeleset dan masuk ke dalam galian,” jawab Ibu ini penuh kesedihan.
Sementara Musran Mokodompit (44), Ayah korban menyampaikan, saat kejadian, dirinyalah yang mengangkat anaknya.
“Saya sendiri yang mengangkat anak saya di dalam lubang galian itu,” singkat Musran yang berprofesi sebagai penambal ban, sambil memastikan dilokasi kejadian sempat melihat beberapa orang yang menggunakan pakaian kerja berwarna orange.
Sementara itu, Noval Dali’wa selaku warga kotobangon yang tercatat sebagai pemuda remaja masjid As’Salsabil saat dikonfirmasi awak media CoverMongondow.com, Kamis (11/07/19) via celuler mengatakan, Proyek pelebaran jembatan oleh Balai Jalan Nasional itu memang tidak sefaty.
“Pekerjaan tersebut tidak safety, Mulai dari jembatannya saja kelihatan tidak kokoh, apaterlebih ketika kendaraan lewat, jembatannya serasah bergerak dan bergelombang hingga ada bunyi kayak retak,” ucapnya.
Saat ditanya soal kecelakaan yang menimpah warga sekitar pada pekerjaan itu, Noval pihak-pihak yang berkompeten, yakni kepolisian harus mengecek apakah pekerjaan itu safety atau tidak.
“Inikan sudah ada korban pada pekerjaan tersebut, apaterlebih korbanya warga sekitar, berarti penyediaan pekerjaan proyek tersebut tidak safety untuk pekerjaannya, seharusnya pihak kepolisian masuk melakukan lidik dalam proses pekerjaannya, jangan-jangan sampai ada kecelakaan lain yang lebih fatal,” Wantinya.
Korban sendiri hingga saat ini masih terus terbaring, belum bisa melakukan aktivitas. Pun rencana masuk Sekolah perdananya, orang tua korban sudah meminjam kursi roda milik tetangga untuk digunakan.
Balai Jalan Nasional Sulut, terkait kejadian itu selang sepekan mengunjungi korban dan keluarganya.
Pantauan media, pihak Balai Jalan, lewat PPK Ferri Hiskia, Kamis tadi mendatangi rumah orang tua korban, (11/07/19).
aUntuk diketahui, proyek penggantian jembatan Kotabangun I ini dikerjakan oleh PT Pratama Jaya, dengan konsultan supervisi PT Cipta Buana Sorong Konsultan dan PT Anugerah Maesa Lestari (JO), dengan nilai kontrak Rp 4. Miliar 788. 290 Juta bersumber dari APBN, dan waktu pelaksanaan 219 hari kalender. (Tim)