Rapat Evaluasi Input Data Coklit PPDP
Rapat Evaluasi Input Data Coklit PPDP

KPUD Kotamobagu Gelar Rapat Bersama PPK dan PPS Se- Kotamobagu Terkait Input Data Coklit H-20

CoverMongondow, Kotamobagu – Bertempat di saula sekertariat Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kotamobagu, Kamis (08/02) sore tadi, Rapat evaluasi kinerja PPDP dalam tahapan inpu data H-20 Coklit daftar pemilih untuk Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Kotamobagu tahun 2018-2023.

Dalam rapat tersebut, turut hadir para Anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Se- Kotamobagu, dan Anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) Se- Kotamobagu dan dibuka secara Resmi Oleh Ketua KPUD Nova Tamon yang juga didampingi oleh para Komisioner KPUD Kotamobagu. Rapat evaluasi kinerja PPDP untuk coklit tahap dua H-20 ini, banyak keluhan dari para PPDP dilapangan yang disampaikan oleh masing-masing PPS dan PPK se- Kotamobagu.

Dalam sambutannya, Ketua KPUD katakan, Para PPDP dan PPS harus bekerja sesuai topoksinya masing-masing, jangan sampai keluar dari koridor aturan yang berlaku. “PPDP dan PPS pada saat melakukan coklit, jangan mengambil tindakan sepihak untuk melakukan coklit, jika ada yang bermasalah saat mencoklit dilapangan, supaya tetap dapat berkoordinasi dengan PPK atau KPUD,” Terangnya.

Sementara itu, Komisioner KPUD Kotamobagu divisi Data dan Informasi Asep Sabar menambahkan, di rapat evaluasi tahap dua H-20 pada masa coklit ini, agar supaya para PPDP dan PPS harus tetap enjoy dan tidak lupa untuk mengikuti prosedur UU dalam melakukan coklit. “PPDP dan PPS selain serius melaksanakan kerja dilapangan, untuk supaya tetap enjoy, agar supaya pekerjaan dapat dibawa dengan pikiran fress dan tidak akan banyak data yang akan salah dicoklit,” Terangnya.

Sementara itu Staf Divisi Program Data dan Informasi Publik, Yusril Kobandaha menyampaikan, “Ini sudah masuk input data hasil coklit tahap dua  H-20, tentunya data coklit dari PPDP ini kami harapkan tidak akan ada lagi yang eror dan tidak ada data, karena mengingat, waktu tinggal 10 hari lagi, dan persentasi coklit per Desa/Kelurahan rata-rata masih dibawah 75%,” Tutupnya. (Mul/R_Th)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *